Skoliosis merupakan kondisi tulang belakang melengkung atau menyamping secara tidak normal. Untuk menangani skoliosis ini, sebagian masyarakat masih mempercayai pijat dan kretek dapat menyembuhkan. Lantas bagaimana pandangan dokter terkait hal ini?

Menurut Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD, Dr. dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine, pijat memang menghilangkan rasa pegal karena skoliosis. Struktur tulang yang tidak normal memang memicu terjadinya kekakuan pada otot dan dapat berujung pada rasa pegal. Pijat memang dapat menghilangkan rasa pegal, tapi sifatnya sementara dan tidak sampai menyembuhkan skoliosis.

Panjatkan Doa Saat Sujud Pakai Bahasa Indonesia, Apakah Bisa Membatalkan Shalat? Ini Penjelasan UAS Serambinews.com Bantah Dali Wassink Meninggal dalam Kondisi Mabuk Saat Naik Motor, Ini Penjelasan Jennifer Coppen Wartakotalive.com Mana yang Lebih Sehat antara Toilet Jongkok vs Toilet Duduk? Ini Penjelasan Seksolog dr Boyke Serambinews.com

Mariya Yesika Mahasiswi Dokter Spesialis di Malang Dapat Uang Capai Rp 1,6 M Dari Abdul Ghani Bangkapos.com "Pijat itu stretching (peregangan otot), namun sifatnya pasif. Kalau stracing pasif, pegel otot kaku akan hilang. Tapi sebentar, otot kembali kaku," jelasnya. Sedangkan kretek, menurut dr Phedy tidak dianjurkan karena bisa merusak sendi dan bantalan tulang.

"Rusak sendi dan bantalan," imbuhnya. Pada saat terjadi skoliosis, struktur tulang sebelah kiri dengan kanan tidak seimbang. "Satu sisi ke tindih, sedangkan sisi lain ketarik terus menerus. Akibatnya otot kaku dan lemah. Ketika otot kaku, 'di keretekin' dan diregang. Padahal di dalam merusak sendi dan bantalan," tutup dr Phedy.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *