Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) melanjutkan kegiatan pelatihan di bidang desain fashion dengan menyelenggarakan hunting kain bagi para desainer muda di Aceh. Dalam kegiatan ini, para peserta diajak untuk mengunjungi beberapa rumah produksi kain di Banda Aceh, seperti Rumah Batik Malaka, Tenun Nyak Muh, Yuyun Bordir, Qas Songket, Zungket, Mutiara Songket dan Ratu Tekstil. Mereka diberikan kesempatan untuk melihat beragam koleksi kain dan memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan desain mereka.

Seluruh pembelian kain peserta ditanggung sepenuhnya oleh AMANAH. Ketua IFC Aceh, Khairul Fajri, menjelaskan para peserta diminta untuk mulai mengeksekusi sketsa atau moodboard yang telah mereka buat sebelumnya dengan memilih bahan yang sesuai. “Mereka sudah punya masing masing 9 design, sudah ada detail drawingnya, warnanya, item fashionnya, kebutuhan bahannya, mereka sudah punya. Kita membawa mereka untuk mini shopping untuk material," ujar Khairul di Ratu Tekstil, Banda Aceh, Minggu (9/6/2024).

HRD Komit Maju Calon Gubernur Aceh, Panggilan Hati Demi Berbuat Lebih Banyak Untuk Aceh Serambinews.com VIDEO Warga Antar Mantan Pj Bupati Pidie ke Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Serambinews.com Delegasi Thailand Selatan Kunjungi Partai Aceh, Ingin Dalami Soal Perdamaian Aceh Serambinews.com

Literasi sebagai Bekal Wujudkan Anak Aceh Hebat Serambinews.com PKS Banda Aceh Usung Paket Kader Sendiri Serambinews.com Gerindra Resmi Dukung Mualem Jadi Cagub Aceh Serambinews.com

Edi Widodo Ditunjuk Jadi Plh Sekda Aceh Singkil Serambinews.com Selain memilih kain, peserta juga mendapatkan bimbingan dari Khairul dalam memadukan motif kain wastra (kain tradisional) dengan jenis kain lainnya. Hal ini penting karena jenis kain yang dibutuhkan cukup beragam, mulai dari bordir, batik, tenun, hingga jenis kain lainnya.

“Para desainer ini kadang suka hilang fokus dengan apa yang dia desain ketika dihadapkan dengan materials, keinginannya jadi berubah. Yang kedua, Availability wastra (kain tradisional) di Aceh ini juga cukup sulit," ujarnya. Muchlisin (21) dan Tasya Aurelia (24), dua peserta kegiatan ini, mengaku sangat bersyukur karena AMANAH memberikan kesempatan pada mereka dan membiayai pembelian kain yang mereka butuhkan untuk memproduksi desain bajunya. “Untuk pembelian kain ini semuanya dicover oleh AMANAH, kita tinggal pilih saja. Mau bilang terimakasih atas kesempatannya," kata Muchlisin.

Sementara itu, Tasya juga menyatakan rasa terima kasihnya karena semua kebutuhannya didukung oleh AMANAH. Dia juga merasa senang karena masih mendapatkan pembimbingan selama pemilihan kain. Untuk diketahui, pembangunan Youth Creative Hub Aceh atau Gedung Pusat Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) untuk memfasilitasi pengembangan segala potensi yang ada di Aceh, baik sumber daya manusia (SDM), maupun sumber daya alam (SDA).

Hal itu dikelola untuk kemajuan Indonesia, khususnya rakyat Aceh. Gedung AMANAH ini pertama kali ada di Aceh. Dibangun di atas tanah seluas 5 hektare dengan bangunan seluas 1,9 hektare. AMANAH tak hanya sekadar bangunan fisik, melainkan menjadi wadah bagi anak muda Aceh untuk mengembangkan potensi dan kreativitasnya. Diharapkan dengan berbagai fasilitas dan program, AMANAH dapat menjadi katalisator bagi kemajuan di berbagai sektor, seperti perkebunan, pertanian, perikanan, termasuk teknologi hingga pengembangan UMKM.

Adapun 9 fungsi AMANAH antara lain, yaitu pusat kreatifitas berbasis Aceh, pelatihan dan workhshop, inkubator UMKM, ruang kolaborasi, galeri seni dan pameran, sentra teknologi, program kreatif berbasis lingkungan, kegiatan budaya dan seni, hingga kemitraan dan jaringan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *